Francisco Lindor Mets Jadi Starter All-Star Akhiri Paceklik Panjang

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-04 Kategori: news

**Francisco Lindor Akhiri Puasa All-Star, Tapi Performa Terkini Jadi Sorotan**NEW YORK – Francisco Lindor, shortstop New York Mets, akhirnya mengakhiri penantian panjang untuk kembali tampil di panggung All-Star.

Pengumuman bahwa ia terpilih sebagai starter dalam tim National League (NL) untuk edisi tahun ini tentu disambut gegap gempita oleh para penggemar Mets.

Namun, di balik euforia ini, terselip tanda tanya besar: Apakah Lindor benar-benar layak mendapatkan tempat ini, terutama jika menilik performanya dalam beberapa pekan terakhir?

Tidak dapat dipungkiri, nama besar Lindor dan reputasinya sebagai salah satu shortstop terbaik di liga menjadi modal utama dalam pemilihan ini.

Ia adalah pemain yang karismatik, memiliki kemampuan bertahan yang solid, dan tentu saja, pernah menunjukkan kemampuan menyerang yang mematikan.

Namun, kenyataannya, data statistik Lindor musim ini, khususnya dalam beberapa minggu terakhir, tidak mencerminkan performa seorang All-Star.

“Francisco Lindor’s All-Star drought is over — even if he hasn’t performed like one over the last several weeks,” begitulah deskripsi yang tepat menggambarkan situasi ini.

Lindor memang mengakhiri penantian panjangnya untuk kembali ke All-Star, tetapi performanya belakangan ini jauh dari kata memuaskan.

Rata-rata pukulan (batting average) Lindor mengalami penurunan signifikan, begitu pula dengan persentase on-base dan slugging (OPS).

Bahkan, beberapa kesalahan di lapangan juga mulai menghantui permainannya.

Lantas, mengapa Lindor tetap terpilih sebagai starter?

Jawabannya mungkin terletak pada kombinasi beberapa faktor.

Pertama, popularitas Lindor di kalangan penggemar dan media tidak bisa diabaikan.

Ia adalah magnet bagi penonton dan selalu menjadi pusat perhatian, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Francisco Lindor Mets Jadi Starter All-Star Akhiri Paceklik Panjang

Kedua, mungkin para pemilih melihat potensi Lindor untuk bangkit kembali dan menunjukkan performa terbaiknya di paruh kedua musim ini.

Ketiga, persaingan di posisi shortstop NL musim ini memang tidak terlalu ketat, sehingga memberi Lindor sedikit ruang untuk bernapas.

Namun, terlepas dari alasan di balik pemilihannya, Lindor kini memiliki beban berat di pundaknya.

Ia harus membuktikan bahwa dirinya memang layak berada di panggung All-Star.

Ia harus menunjukkan kepada para penggemar, para kritikus, dan yang terpenting, kepada dirinya sendiri, bahwa ia masih memiliki kemampuan untuk menjadi pemain elite yang pernah kita kenal.

Tentu saja, saya pribadi berharap Lindor dapat memanfaatkan momen All-Star ini sebagai titik balik untuk meningkatkan performanya.

Ia memiliki talenta dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menjadi pemain yang lebih baik.

Namun, ia juga membutuhkan kerja keras, fokus, dan dukungan dari tim serta para penggemar.

Apakah Lindor akan mampu memenuhi ekspektasi dan membuktikan bahwa dirinya memang layak menjadi seorang All-Star?

Waktu yang akan menjawabnya.

Namun, satu hal yang pasti, seluruh mata akan tertuju padanya di panggung All-Star nanti.

Ia memiliki kesempatan untuk membuktikan kepada dunia bahwa ia masih memiliki api semangat untuk bersinar.