## Nyaris Bencana: Kidd dan Knicks, Alarm Bagi Mavericks dan HarrisonDallas Mavericks nyaris saja terjerumus ke dalam jurang kekacauan musim panas ini.

Bayangkan ini: Jason Kidd, sang nahkoda yang baru saja mengantarkan Luka Doncic dan timnya ke Final Wilayah Barat, tergoda pesona New York Knicks dan meninggalkan kapal Mavericks terombang-ambing tanpa arah.

Skenario ini, yang sempat menjadi mimpi buruk bagi fans Mavericks, nyaris menjadi kenyataan, dan dampaknya bisa sangat merugikan.

Jika Kidd benar-benar hijrah ke Big Apple, Nico Harrison, General Manager Mavericks, akan dipaksa mencari pengganti.

Inilah titik krusial yang membuat bulu kuduk merinding.

Harrison, meskipun memiliki rekam jejak yang solid dalam menemukan talenta pemain, masih diragukan kemampuannya dalam memilih seorang pelatih kepala yang tepat.

Mari kita jujur, rekam jejak Harrison dalam hal ini tidak meyakinkan.

Keputusan-keputusan kontroversial dan kurangnya visi yang jelas dalam membangun tim telah menimbulkan keraguan di kalangan penggemar dan analis.

Mempercayakan Harrison untuk memilih pengganti Kidd, apalagi dalam situasi yang penuh tekanan, sama saja dengan bermain api.

Bayangkan pengganti yang dipilih Harrison tidak cocok dengan gaya bermain Luka Doncic.

Bayangkan filosofi kepelatihan yang tidak sejalan dengan ambisi juara tim.

Bayangkan keharmonisan tim hancur berantakan karena pilihan yang salah.

Potensi bencana ini sangat nyata.

Kidd, meskipun bukan tanpa kritik, telah berhasil membangun hubungan yang kuat dengan Doncic dan pemain lainnya.

Ia mampu memaksimalkan potensi tim dan menciptakan lingkungan yang kompetitif namun suportif.

Kehilangan Kidd bukan hanya sekadar kehilangan seorang pelatih, tetapi juga kehilangan stabilitas dan arahan yang krusial.

Untungnya, semua ini hanya “nyaris”.

Kidd akhirnya memutuskan untuk tetap di Dallas, menghindari potensi bencana yang mengintai.

Namun, insiden ini menjadi pengingat yang menyakitkan: Mavericks masih memiliki pekerjaan rumah yang besar dalam membangun tim yang berkelanjutan dan kompetitif.

Harrison perlu membuktikan dirinya mampu membuat keputusan yang tepat, terutama dalam memilih pelatih kepala.

Ia harus menunjukkan visi yang jelas dan kemampuan untuk membangun tim yang mampu bersaing di level tertinggi.

Jika tidak, Mavericks akan terus terombang-ambing dalam ketidakpastian, dan mimpi juara akan semakin menjauh.

Kisah Kidd dan Knicks menjadi alarm bagi Mavericks.

Mereka harus belajar dari kejadian ini dan memastikan bahwa mereka tidak lagi berada dalam posisi di mana masa depan tim bergantung pada satu keputusan yang berpotensi merusak segalanya.

Masa depan Mavericks ada di tangan Harrison, dan ia harus membuktikan bahwa ia mampu memikul tanggung jawab besar ini.