“Kini jalan menuju pemulihan dimulai” – Jasper Philipsen menjalani operasi tulang selangka usai kecelakaan di Tour de France

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-10 Kategori: news

## Now the Road to Recovery Begins: Jasper Philipsen Absen, Luka Membara di Tour de FranceKemenangan di Bayonne terasa begitu manis, namun mimpi Jasper Philipsen untuk mengulang kejayaan di Tour de France 2024 harus kandas lebih awal.

Kecelakaan parah di etape ke-3, yang juga melibatkan beberapa pembalap lain, memaksa sprinter Alpecin-Deceuninck itu untuk mengakhiri perjalanannya dengan tragis.

Kini, jalan panjang pemulihan telah menanti, setelah ia menjalani operasi tulang selangka yang patah.

Kabar kepergian Philipsen tentu menjadi pukulan telak bagi timnya.

Dengan Mathieu van der Poel yang juga tidak dalam performa terbaiknya, Alpecin-Deceuninck kehilangan taring utama mereka dalam perebutan kemenangan etape.

Namun, lebih dari sekadar performa tim, kepergian Philipsen meninggalkan luka mendalam bagi para pesaingnya.

Tadej Pogaar, sang juara Tour de France dua kali, bahkan mengungkapkan kesedihannya.

“Super sad melihat Jasper (Philipsen) harus abandon Tour.

Ia adalah sprinter yang luar biasa dan rival yang saya hormati,” ujarnya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa di balik rivalitas sengit di lintasan, persahabatan dan respek tetap terjaga.

"Kini jalan menuju pemulihan dimulai" – Jasper Philipsen menjalani operasi tulang selangka usai kecelakaan di Tour de France

Sementara Philipsen harus berjuang memulihkan diri, para korban kecelakaan lainnya mencoba untuk terus berjuang.

Meskipun mengalami luka ringan, mereka tetap memacu sepeda, menunjukkan semangat juang yang membara.

Inilah esensi dari Tour de France: ketahanan, keberanian, dan tekad untuk tidak menyerah.

Namun, kecelakaan ini juga memunculkan pertanyaan mengenai keamanan lintasan.

Etape ke-3 dikenal dengan jalanan sempit dan tikungan tajam, yang menjadi mimpi buruk bagi para sprinter.

Perlu adanya evaluasi lebih lanjut mengenai rute yang dipilih, mengingat keselamatan para pembalap adalah prioritas utama.

Secara pribadi, saya merasa sangat prihatin dengan kondisi Philipsen.

Cedera tulang selangka memang umum di dunia balap sepeda, namun proses pemulihannya membutuhkan waktu dan kesabaran.

Semoga ia dapat segera pulih dan kembali lebih kuat di masa depan.

Kepergian Philipsen memang mengurangi keseruan persaingan sprint di Tour de France 2024.

Namun, ini juga membuka peluang bagi sprinter lain untuk bersinar.

Fabio Jakobsen, Caleb Ewan, dan Dylan Groenewegen akan berusaha memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih kemenangan etape.

Tour de France selalu penuh dengan drama dan kejutan.

Kepergian Philipsen adalah pengingat bahwa balap sepeda adalah olahraga yang berbahaya dan tidak dapat diprediksi.

Namun, di balik tragedi ini, kita juga menyaksikan semangat juang, persahabatan, dan respek yang luar biasa dari para pembalap.

Kini, kita hanya bisa berharap yang terbaik untuk Jasper Philipsen dan menantikan kembalinya ia di lintasan balap.