Petarung UFC Mencela Lawan Setelah Kejang Menyebabkan Pembatalan Acara Utama Detik Terakhir: ‘Dia Benar-Benar Berantakan’

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-06-04 Kategori: news

**Pertarungan Impian Hancur: Blanchfield Sindir Barber Setelah Pembatalan Dramatis di UFC Vegas 107**Las Vegas, Nevada – Dunia Mixed Martial Arts (MMA) dikejutkan dengan pembatalan mendadak pertarungan utama kelas terbang wanita antara Erin “Cold Blooded” Blanchfield dan Maycee “The Future” Barber di UFC Vegas 107, Sabtu malam.

Pertarungan yang sangat dinantikan ini, yang diprediksi akan menjadi ajang unjuk gigi bagi kedua petarung muda berbakat, harus dibatalkan di menit-menit terakhir setelah Barber dilaporkan mengalami kejang yang mengkhawatirkan.

Insiden ini tentu saja meninggalkan kekecewaan mendalam bagi para penggemar yang telah menantikan pertarungan ini.

Namun, yang lebih mengejutkan adalah reaksi dari Blanchfield.

Alih-alih menunjukkan simpati atau pengertian, Blanchfield justru melontarkan sindiran pedas kepada lawannya.

“Dia benar-benar berantakan,” ujar Blanchfield dalam wawancara pasca-pembatalan yang disponsori oleh saluran YouTube pribadinya.

“Saya sudah siap untuk bertarung, saya sudah melakukan persiapan yang matang.

Saya merasa sangat kecewa dengan ketidakprofesionalan dan kurangnya persiapan dari pihak Barber.

Petarung UFC Mencela Lawan Setelah Kejang Menyebabkan Pembatalan Acara Utama Detik Terakhir: ‘Dia Benar-Benar Berantakan’

“Pernyataan Blanchfield ini tentu saja memicu kontroversi.

Beberapa penggemar mengkritik Blanchfield karena dianggap tidak memiliki empati terhadap kondisi kesehatan lawannya.

Namun, ada juga yang mendukung Blanchfield, menganggap bahwa dia hanya menyuarakan kekecewaannya setelah berbulan-bulan melakukan persiapan intensif.

Dari sudut pandang saya, reaksi Blanchfield ini adalah cerminan dari tekanan dan intensitas dunia MMA.

Para petarung menghabiskan waktu dan energi yang sangat besar untuk mempersiapkan diri menghadapi pertarungan.

Pembatalan mendadak, apalagi di menit-menit terakhir, tentu saja sangat mengecewakan.

Namun, penting juga untuk diingat bahwa kesehatan dan keselamatan para petarung adalah prioritas utama.

Statistik menunjukkan bahwa Blanchfield memiliki rekor yang lebih impresif dibandingkan Barber.

Dengan rekor 12 kemenangan dan hanya 1 kekalahan, Blanchfield dikenal sebagai petarung yang tenang dan metodis di dalam Octagon.

Sementara itu, Barber memiliki rekor 13 kemenangan dan 3 kekalahan, dengan gaya bertarung yang lebih agresif dan eksplosif.

Pertanyaannya sekarang adalah, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Apakah UFC akan menjadwalkan ulang pertarungan antara Blanchfield dan Barber?

Atau apakah Blanchfield akan mendapatkan lawan baru?

Satu hal yang pasti, pembatalan ini telah meninggalkan rasa penasaran yang mendalam tentang potensi pertarungan antara kedua petarung muda ini.

Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya berharap Barber segera pulih dan kembali ke Octagon dalam kondisi yang lebih baik.

Saya juga berharap Blanchfield dapat menemukan lawan yang sepadan dan melanjutkan kariernya yang menjanjikan.

Dunia MMA selalu penuh dengan drama dan kejutan, dan pembatalan pertarungan ini hanyalah salah satu contohnya.

Kita tunggu saja apa yang akan terjadi selanjutnya.