## Jokic Sadar: Nuggets Butuh Kekuatan Lebih Dalam untuk Pertahankan TakhtaDenver Nuggets baru saja merayakan gelar juara NBA yang bersejarah.

Namun, di balik confetti dan champagne, Nikola Jokic, sang MVP Final, sudah memikirkan tantangan di depan mata.

Ia tahu, untuk mempertahankan takhta, Nuggets tidak bisa hanya mengandalkan pemain inti yang sudah solid.

Kedalaman bangku cadangan menjadi kunci utama.

Dalam perjalanannya menuju gelar juara, Nuggets bukanlah penumpang yang kebetulan ikut serta.

Mereka adalah pengawal yang memastikan segalanya berjalan sesuai rencana.

Aaron Gordon, dengan satu kaki yang sudah cedera dan mungkin membuatnya absen di seri berikutnya, tetap menjadi pemain terbaik ketiga Denver.

Fakta ini bukan hanya menunjukkan mental baja Gordon, tapi juga menyoroti betapa krusialnya kontribusi dari luar pemain bintang.

Statistik memang berbicara banyak.

Jokic mendominasi dengan rata-rata *triple-double* di sepanjang *playoff*.

Jamal Murray menunjukkan performa yang luar biasa setelah pulih dari cedera.

Namun, tanpa kontribusi Bruce Brown, Kentavious Caldwell-Pope, atau bahkan Jeff Green, perjalanan Nuggets mungkin akan berakhir lebih cepat.

Kemenangan atas Miami Heat di Final NBA bukan hanya kemenangan strategi dan taktik, tetapi juga kemenangan mentalitas.

Nuggets menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang solid, dari pemain inti hingga cadangan.

Namun, persaingan di NBA tidak pernah statis.

Tim-tim lain akan belajar dari Nuggets, memperkuat diri, dan berusaha menggulingkan mereka.

Maka, Jokic benar.

Nuggets membutuhkan kedalaman bangku cadangan yang lebih baik.

Mereka membutuhkan pemain-pemain yang siap memberikan kontribusi signifikan ketika pemain inti mengalami masalah.

Mereka membutuhkan pemain-pemain muda yang lapar untuk membuktikan diri dan mengisi celah yang ada.

Melihat performa Christian Braun di *playoff*, harapan untuk generasi muda Nuggets cukup tinggi.

Namun, mereka membutuhkan lebih dari itu.

Manajemen Nuggets harus cerdas dalam mencari talenta-talenta baru, baik melalui *draft*, *free agency*, maupun *trade*.

Sebagai jurnalis olahraga, saya melihat bahwa tantangan terbesar Nuggets bukan hanya mempertahankan gelar juara, tetapi juga membangun dinasti.

Dan untuk membangun dinasti, mereka harus memiliki lebih dari sekadar pemain bintang.

Mereka membutuhkan tim yang solid, dengan kedalaman bangku cadangan yang mumpuni, dan mentalitas juara yang tertanam dalam setiap pemain.

Jokic menyadarinya.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah manajemen Nuggets juga menyadarinya?

Waktu akan menjawabnya.

Namun, satu hal yang pasti, perjalanan menuju gelar juara kedua akan jauh lebih sulit daripada yang pertama.

Nuggets harus siap menghadapi tantangan itu dengan kekuatan penuh, dari pemain inti hingga cadangan.

Karena, di NBA, hanya tim terkuat yang bisa bertahan di puncak.