Serikat pemain tidak diundang ke pertemuan kesejahteraan pemain FIFA

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-14 Kategori: news

## FIFPro Dipinggirkan: Pertemuan Kesejahteraan Pemain FIFA Tanpa Suara PekerjaDunia sepak bola kembali dikejutkan dengan keputusan kontroversial FIFA.

Organisasi sepak bola tertinggi dunia itu dikabarkan tidak mengundang FIFPro, serikat pemain global, dalam pertemuan “kunci” yang membahas kesejahteraan pemain.

Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino, menghasilkan kesepakatan libur *off-season* minimal tiga minggu.

Sebuah ironi yang mencolok, mengingat FIFPro adalah suara utama para pemain, mereka yang seharusnya menjadi fokus utama pembahasan.

Ketidakhadiran FIFPro dalam pertemuan sepenting ini menimbulkan pertanyaan besar.

Apakah FIFA benar-benar serius dalam meningkatkan kesejahteraan pemain, atau ini hanyalah sekadar lip service?

Mengingat padatnya jadwal pertandingan, eksploitasi pemain, dan risiko cedera yang terus menghantui, suara FIFPro seharusnya menjadi prioritas utama.

Bagaimana mungkin FIFA dapat membuat keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan para pemain tanpa melibatkan perwakilan mereka?

Keputusan ini bukan hanya sekadar kesalahan administratif.

Ini adalah indikasi yang mengkhawatirkan tentang bagaimana FIFA memandang serikat pemain.

Serikat pemain tidak diundang ke pertemuan kesejahteraan pemain FIFA

Seolah-olah suara pemain tidak penting, atau bahkan dianggap sebagai gangguan.

Padahal, FIFPro telah berjuang keras untuk melindungi hak-hak pemain, menyuarakan kekhawatiran tentang jadwal pertandingan yang padat, dan mendorong perlindungan yang lebih baik bagi para pemain.

Kesepakatan libur *off-season* minimal tiga minggu tentu merupakan langkah maju.

Namun, tanpa keterlibatan FIFPro, implementasinya bisa jadi tidak efektif.

Bagaimana FIFA akan memastikan bahwa klub-klub mematuhi aturan ini?

Bagaimana jika ada pemain yang dipaksa untuk bermain meskipun membutuhkan istirahat?

Tanpa pengawasan dan advokasi dari FIFPro, kesepakatan ini bisa jadi hanya menjadi janji kosong belaka.

Lebih jauh lagi, ketidakhadiran FIFPro dalam pertemuan ini mengirimkan pesan yang salah kepada para pemain di seluruh dunia.

Ini menunjukkan bahwa suara mereka tidak dihargai, bahwa FIFA lebih peduli pada kepentingan komersial daripada kesejahteraan mereka.

Hal ini dapat merusak kepercayaan pemain terhadap FIFA dan menghambat upaya untuk meningkatkan kondisi kerja para pemain.

Sebagai seorang jurnalis yang telah mengikuti sepak bola selama bertahun-tahun, saya merasa prihatin dengan perkembangan ini.

Sepak bola adalah tentang para pemain, dan suara mereka harus didengar.

FIFA harus menyadari bahwa tanpa keterlibatan FIFPro, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pemain akan menjadi sia-sia.

Saya berharap FIFA akan segera memperbaiki kesalahan ini dan melibatkan FIFPro dalam semua diskusi terkait kesejahteraan pemain di masa depan.

Hanya dengan bekerja sama kita dapat menciptakan lingkungan sepak bola yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua.