Trump teken perintah untuk memperjelas status kepegawaian atlet mahasiswa di tengah kekacauan NIL

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-26 Kategori: news

**Trump Intervensi: Status Karyawan Atlet Mahasiswa di Tengah Kekacauan NIL**Mantan Presiden Donald Trump kembali membuat gebrakan, kali ini di dunia olahraga mahasiswa.

Di tengah kekacauan yang melanda era *Name, Image, and Likeness* (NIL) di NCAA, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan otoritas federal untuk memperjelas apakah atlet mahasiswa dapat dianggap sebagai karyawan dari universitas mereka.

Langkah ini, yang mungkin tampak terlambat bagi sebagian orang, bertujuan untuk menetapkan standar nasional yang lebih jelas di tengah lanskap yang terus berubah ini.

Era NIL, yang seharusnya memberdayakan atlet mahasiswa untuk mendapatkan kompensasi dari nama, citra, dan kemiripan mereka, justru menghasilkan lautan abu-abu hukum dan persaingan yang tidak terkendali.

Klub kolektif yang didanai oleh donatur, transfer portal yang sibuk, dan kurangnya regulasi yang seragam telah menciptakan lingkungan di mana beberapa atlet makmur sementara yang lain tertinggal, dan banyak yang mempertanyakan integritas olahraga mahasiswa secara keseluruhan.

Trump teken perintah untuk memperjelas status kepegawaian atlet mahasiswa di tengah kekacauan NIL

Perintah eksekutif Trump ini, meskipun detailnya belum sepenuhnya terungkap, mengirimkan sinyal yang jelas: pemerintah federal ingin ikut campur tangan.

Pertanyaan krusialnya adalah, “Apakah atlet mahasiswa adalah karyawan?

” Jawabannya memiliki implikasi yang sangat besar.

Jika mereka dianggap sebagai karyawan, universitas akan diwajibkan untuk membayar upah minimum, memberikan tunjangan, dan tunduk pada undang-undang perburuhan.

Ini akan mengubah lanskap olahraga mahasiswa secara fundamental.

Namun, ada argumen yang kuat untuk melawan klasifikasi karyawan.

Olahraga mahasiswa, meskipun menghasilkan miliaran dolar, masih merupakan bagian dari pengalaman pendidikan.

Memberi label atlet sebagai karyawan dapat mengancam model tradisional olahraga amatir dan berpotensi merugikan program olahraga non-penghasil pendapatan.

Dari sudut pandang pribadi, saya percaya bahwa ada jalan tengah yang dapat ditempuh.

Kita perlu mengakui bahwa atlet mahasiswa, terutama di olahraga yang menghasilkan pendapatan tinggi, memberikan kontribusi yang signifikan bagi universitas mereka.

Mereka bekerja keras, mengorbankan waktu dan energi, dan menempatkan tubuh mereka pada risiko cedera.

Mereka layak mendapatkan kompensasi yang adil, tetapi kompensasi itu tidak harus selalu berwujud gaji.

Mungkin solusi yang lebih baik adalah menciptakan dana perwalian yang dikelola oleh NCAA, yang didanai oleh pendapatan olahraga.

Dana ini dapat digunakan untuk memberikan beasiswa, tunjangan kesehatan, dan pelatihan karir bagi atlet mahasiswa.

Ini akan memberikan dukungan finansial tanpa secara otomatis mengklasifikasikan mereka sebagai karyawan.

Perintah eksekutif Trump ini adalah awal dari percakapan yang lebih luas tentang masa depan olahraga mahasiswa.

Ini adalah kesempatan untuk meninjau kembali model yang ada dan menciptakan sistem yang lebih adil, berkelanjutan, dan sesuai dengan nilai-nilai pendidikan tinggi.

Apakah langkah ini akan berhasil masih harus dilihat, tetapi setidaknya, ini telah menempatkan isu penting ini kembali ke pusat perhatian.

Hanya waktu yang akan menjawab apakah ini merupakan langkah maju yang signifikan atau hanya gema dari masa lalu.